Cara membuat pestisida alami (organik) dari bahan yang ada di dapur anda, apa saja bahannya, bagaimana cara membuatnya dan mengaplikasikanya ke tanaman anda lebih lengkap dibawah ini.
Pestisida adalah zat pembunuh hama tanaman, ada dua jenis pestisida yaitu pestisida kimia dan pestisida organik.
Pestisida kimia adalah pestisida yang dibuat pabrik dari extarak bahan kimia yang sangat effektif membunuh hama tanaman, tapi kadang juga membunuh serangga lain yang baik untuk tanaman seperti kupu-kupu, lebah, dan burung yang membantu penyerbukan tanaman.
Kadang pestisida kimia juga meninggalkan residu yang tertinggal di buah, atau sayuran yang kalau tidak dicuci maka akan termakan oleh kita, yang menimbulkan efek samping yang berbahaya dalam jangka panjang seperti kangker dan alergi.
Pestisida organik adalah pestisida yang di buat dari bahan organik seperti daun, buah, bunga, dan umbi sehingga tidak berbahaya buat hewan lain yang bukan hama dan tidak meninggalkan residu yang berbahaya buat manusia.
Pestisida organik sangat cocok buat penghobi tanaman rumahan untuk tanaman hias, buah dan sayur yang dibudidayakan untuk kebutuhan keluarga dengan produksi skala rumah tangga.
Bahan-Bahan Yang Banyak Di Pakai Dalam Pembuatan Pestisida Organik
1. Tembakau
2, Bawang Putih
3. Kapur Sirih
4. Jahe
5. Cabe
6. Daun Pepaya
7. Tomat
8. Jeruk Nipis
9, Bawang Merah
Bahan tambahan sebagai bahan perekat.
- Lidah Buaya
- Deterjen sedikit
Racikan Bahan Pestisida Alami
Contoh Racikan 1
- 2 Batang rokok
- 2 Bawang merah
- 2 Bawang putih
- Beberapa buah cabe rawit (boleh segenggam)
- dan Bahan perekat lidah buaya atau bisa juga 2 tetes mama lemon
- Blender
- Wadah yang bisa menampung 1 liter air
- Saringan
- Masukan semua bahan diatas di tambah bahan perekatnya
- Tambahkan sedikit air
- Setelah itu diblender sampai halus
- Masukan hasil blenderan kedalam wadah dan tambahkan air sehingga mencapai 1 liter larutan lalu ditutup rapat lalu didiamkan selama satu malam.
- Setelah didiamkan satu malam cairan lali disaring dan dimasukan kedalam semprotan siap untuk disemprotkan ke tanaman.
- Penyemprotan dilakukan pada pagi sebelum jam 7 pagi atau sore malam hari dimana biasanya hama aktif diwaktu itu sehingga hasil akan lebih effektif, jangan disemprotkan disiang hari karena daun tanaman bisa terbakar atau berwarna kecoklatan
- Cairan anti hama hanya bisa digunakan untuk 2 hari setelah didiamkan semalam. bila digunakan lebih dari 2 hari maka cairan ini akan menjadi racun buat tanaman.
- Untuk aplikasi penyemprotan perhatikan ketebalan daun tanaman yang akan disemprot, bila tanaman itu berdaun tipis bisa diencerkan lagi cairan ini dengan menambahkan air
Contoh Racikan 2
- Kapur Sirih 100 gram
- Air 1 liter
- wadah untuk membuat cairan
- Campurkan air kapur ke dalam wadah sampai mencapai 1 liter air, dan bisa langsung digunakan untuk membasmi hama tanaman
Contoh Racikan 3
- Jahe sebanyak telapak tangan
- Blender
- Blender Jahe atau haluskan jahe dengan ditambah air sedikit, tambahkan bahan perekat lidah buaya atau 2 tetes lemon
- Tambahkan air sehingga mencapai 1 liter air, lalu didiamkan semalaman
- Saring cairan jahe dan bisa langsung di gunakan
Contoh Racikan 4
- Tembakau 1 genggam
- Air 1,5 Liter
- Wadah Peredaman tembakau
- Spray
- Alat Saring/saringan
- Campur air dengan tembakau lalu peras-peras tembakaunya samapai air berwarna kecoklatan atau direndam selama 1 malam.
- Saring air rendaman tembakau lalu masukan ke wadah , air rendaman tembakau bisa di endapkan selama 2 sampai 3 hari atau bisa langsung digunakan
- Masukan ke sprayer tinggal dimasukan ke bagian hama tanaman
- Untuk pencegahan terhadap hama tanaman bisa disemprot 1 minggu sekali.
BACA JUGA:
- Hama Tanaman dan Pestisidanya
- Cara Membuat Pupuk Organik Cair Di Rumah
- Budidaya Jambu Air | Jenis, Bibit, Pupuk, dan Pemeliharaan Tanaman Sampai Berbuah (Part 1/2)
Komentar
Posting Komentar