Langsung ke konten utama

Cara Menanam Tanaman Mint Dan Bagaimana Merawatnya

Bagaimana cara menanam tanaman mint dan bagaimana merawatnya, agar tanaman mint subur, sehat dengan mempunya daun dan batang yang besar

Anda bisa menanam sendiri tanaman ini karena ternyata tanaman mint sangat mudah ditanam dan dirawat,

Daun mint berasal dari Eropa, dan di akhir abad 18 sudah tersebar sampai Jepang, Tanaman mint sudah digunakan berabad-abad yang lalu sebagai herbal untuk menyembuhkan sakit kepala dan radang tenggorokan.

Tanaman ini sangat mudah tumbuh di iklmim subtropik tapi di iklm tropis seperti Indonesia tanaman mint tumbuh subur.


Jenis-jenis Tanaman Mint

Ada 24 jenis asli tanaman mint, salah satunya adalah spearmint dan watermint yang sudah dikelal lama.
Sekarang ada jenis Hybrid yaitu jenis tanaman yang nerupakan persilangan dari jenis asli tanaman mint diantarnya Papermint yang merupakan persilangan antara spearmint dan watermint

Baca Juga:

Ada tiga cara memperbanyak tanaman mint yaitu:

1. Menanam Dari Bibit (seed )

Bibit mint berasal dari dari biji dari bunga tanaman mint. Anda harus menyemai dulu sebelum ditanam.
Kelebihanya mengunakan bibit (seed) adalah akan mudah memperbanyak bibit, tetapi kelemahnaya adalah membutuhkan waktu lama sampai tanaman mint rimbun untuk dipetik daunya.




2. Stek Batang

Tanaman mint memiliki baPada teknik ininyak batang kecil yang besarnya dibawah 0,5 centimeter, tetapi banyak cabang yang menempel daun-daun mint.

Cabang dan batang inilah yang dipakai untuk memperbanyak tanaman mint dengan cara ditancapkan di media tanam yang harus poros dan juga dapat menyimpan air.

Dalam wakru seminggu sudah akan muncul tunas baru dibatang dengan syarat, media tanam harus terjaga kelembanpanya karena tanaman mint termasuk tanaman yang menyukai air.




3. Teknik Propagasi

Pada teknik ini, batang-batang dart tanman mint diletakan di wadah berisi air, sampai tumbuh akar mint, setelah akar cukup banyak baru dipindahkan ke pot.



Merawat Tanaman Mint

Ada 5 Hal yang harus diperhatikan dalam perawatan tanaman mint

1. Media Tanam

Media tanam yang gembur, subur, poros (yang dapat mengaliri air), sedikit berpasir dan lempung.
Yang paling mudah adalah buat tanaman mint adalah media humus dicampur dengan tanah biasa dengan perbandingan 1 : 1.

Anda bisa menggunakan media tanam yang dijual di toko tanaman yang meruapakan campuran humus, pupuk kandang dan tanah.

2. Penyiraman

Penyiraman dilakukan sekali sehari, tapi kalau musim kemarau anda bisa menyiramnya dipagi dan sore hari, dimana jangan biarkan media tanam tanaman mint mengering, ini akan membuat tanaman mati.
Tanaman mint termasuk yang sangat menyukai air.

3. Pemupukan

Pemupukan dilakukan seminggu sekali, kalau dipot kecil beli segenggam pupuk kandang atau kompos.
Anda bisa juga memberikan pupuk NPK 1/3 sendok teh yang diletakan di pinggir tanaman.


4. Pemangkasan

Agar tumbuh subur dengan daun dan batang yang besar, bila tanaman mint dalam pot sudag tinggi lebih dari 25 cm, dan akar sudah hampir menenuhi pot maka anda bisa melakukan pemangkasan batang dan akar.
  • Batang, pangkas batang hingga ketinggal batang tanaman mint tinggal 5 cm saja.
  • Akar, potong 1/4 bagian akar paling bawah lalu 1/4 bagian yang hilang diganti dengan media tanam yang baru.





5. Pemberantasan Hama

Beberapa jenis hama yang biasa menyerang daun mint antara lain ulat pemakan daun dan tungau merah. Hama ulat pemakan daun biasanya menyerang dengan cara menggerogoti bagian daun.

Sedangkan hama tungau biasanya menyerang dengan cara menghisap cairan tanaman. Untuk mengendalikan serangan berbagai jenis hama ini, Anda bisa menggunakan insektisida nabati dengan konsentrasi 5 cc/L atau insektisida sintesiis dengan konsentrasi 2 cc/L.

Anda bisa gunakan pembasmi hama organik yang bisa anda buat sendiri.

Baca Juga:



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis-Jenis Tanaman Mint | Mana Favorit Anda

Ternyata tanaman mint bukan hanya satu tapi banyak jenisnya, setiap jenis tanaman mint mempunyai keunggulan dan karateristik unik, Orang menyukainya karena bau aroma therapy dan rasa nikmat bila dicampur bahan lain, manakah favorit Anda ? Tanaman dari benua Eropa yang menyebar sampai ke Jepang di tahun 1870, sekarang kita sudah bisa menikmatinya di Indonesia di awal tahun 1900 an. Mudah dalam perawatan dan gampang berkebangbiaknya tidak heran bila tanaman mint menjadi tanaman favorit atau secara tidak sadar anda sudah memakainya di pasta gigi, perment, sabun, dan shampo yang mengunakan campuran mint sebagai pewangi dan bahannya. Taxsonomy Tanaman Mint Tanaman dengan nama ilmiahnya (Genus)  Mentha  merupakan family dari Lamiaceae, dimana tanaman ini merupakan tanaman Perennial Herb yang artinya meruapak tanaman abadi/ tahunan akan terus hidup kecuali lingkungannya tidak mendukung. Kebalikan dari perennial adalah tanaman semusim yaitu tanaman akan mati bila telah berbunga atau b...

Cara Membuat Pupuk Organik Cair Di Rumah

Cara membuat pupuk organik cair di rumah dengan bahan-bahan yang ada di dapur anda ternyata mudah dan murah dibandingkan dengan membeli pupuk kimia, baca selengkapnya dibawah ini Pupuk organik cair adalah pupuk yang tersedia dalam bentuk cair, POC dapat diartikan sebagai pupuk yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan hasil pembusukan dari sisa tanaman, maupun kotoran hewan atau manusia. Bagi sebagian orang pupuk organik cair lebih baik untuk digunakan karena terhindar dari bahan-bahan kimia/sintetis serta dampak yang baik bagi kesehatan. Pupuk organik cair terdiri dari mikroorganisme yang berperan penting dalam membantu pertumbuhan tanaman Wikipedia Keuntungan pupuk organik cair adalah murah setiap 100 ml air bisa dicampurkan dengan 10 liter air yang akan digunakan untuk 20 tanaman. Dibandingkan dengan pupuk kimia akan jauh lebih murah dan aman.  BACA JUGA: 6 Macam Pupuk Organik | Apa Manfaat dan Bagaimana Mendapatkannya 7 Jenis Pupuk Kimia |...